Kamis, 08 Maret 2018

Klasifikasi HUTAN

Hutan adalah tempat yang memiliki karakter yang sangat bervariasi. Hal itu terjadi karena adanya faktor faktor yang membentuk hutan . (faktor faktor trsebut dapat dibaca disini). Karena banyaknya faktor yang ada maka akan membentuk hutan dengan kenampakan khusus yang berbeda beda. Maka dari itu untuk mempermudah dalam pembedaaan hutan diperlukannya klasifikasi hutan. Macam macam klasifikasi tersebut meliputi :

1. Menurut Asal
    a. dari biji (hutan tinggi, high forest)
    b. dari tunas(hutan rendah, coppice/low forest)
    c. campuran (hutan sedang, coppice with standart)
2. Menurut Cara Permudaan
    a. hutan permudaan alam (natural regeneration forest)
    b. hutan buatan ( plantation, artificial, man-made forest)
    c. hutan campuran
3. Menurut Komposisi Jenis
     a. Hutan murni (homogen)
     b. hutan campur (heterogen)
4. Menurut Umur
     a. hutan seumur (even-age forest)
     b. hutan tak seumur ( uneven- age forest)
5. Menurut Ketinggian Tempat
     a. hutan mangrove (bakau)
     b. hutan payau (brackish-water forest)
     c. hutan pantai
     d. hutan rawa (swamp/fresh-water fprest)
     e. hutan gambut (peat forest)
     f. hutan dataran rendah
        f.1 hutan tropika humida
        f.2 hutan tropika humida setengah gugur daun
        f.3 hutan muson (gugur daun)
        f.4 hutan sabana
        f.5 hutan belukar dan padang rumput
        f.6 hutan dataran tinggi
        f.7 hutan pegunungan
6. Menurut Tujuan Pengelolaan
    a. hutan produksi
    b. hutan lindung
    c. hutan suaka alam
    d. hutan wisata
    e. hutan serba guna
7. Menurut Kepemilikan
     a. hutan negara
     b. hutan milik (hutan rakyat)
8. Klasifikasi Hutan Dunia
     a. hutan tropika
        a.1 hutan tropika humida
        a.2 hutan tropika humida gugur daun
        a.3 hutan tropika kering gugur daun
        a.4 hutan sabana
        a.5 belukar dan hutan berduri
   b. hutan sub tropika
   c. hutan temperate
      c.1 temperate sedang
      c.2 temperate dingin
   d. hutan daerah kutub
      d.1 boreal
      d.2 sub-kutub
      d.3 kutub

Sebenarnya dalam berbagai kepentingan klasifikasi hutan diatas dapat dikombinasikan antara satu dengan yang lainnya, semisal kombinasi antara klasifikasi hutan menurut cara permudaan dan menurut umur maka kombinasi yang dapat terjadi adalah "hutan buatan seumur", atau kombnasi antara hutan menurut komposisi jenisnya dengan hutan menurut umur kombinasi yang dapat terjadi adalah " hutan seumur satu jenis". Kombinasi ini dapat terjadi asalkan dalam hasil pengkombinasian tidak memunculkan arti yang saling berlawanan. Untuk contoh kombinasi yang salah adalah "hutan primer tanaman" dalam hasil tersebut jelas kurang tepat karena yang namanya hutan primer jelas merupakan bukan hutan tanaman.

sources :

Minggu, 04 Maret 2018

FAKTOR FAKTOR PEMBENTUK HUTAN

Karakter tempat tumbuh hutan akan dapat ditentukan oleh beberapa macam faktor, yaitu faktor iklim, faktor edafik, faktor fisiografik dan faktor biotik. Faktor faktor tersebut selain akan membentuk vegetasi yang tumbuh diatasnya juga akan mempengaruhi hutan dalam mencapai sebuah suksesi klimaks. oleh karena pemahaman mengenai faktor faktor tersebut akan sangat dibutuhkan dalam ilmu kehutanan
.
  1. Faktor iklim faktor iklim berhubungan erat dengan kondisi atmosfer selain itu Kondisi atmosfer juga yang menentukan sifat iklim, baik lokal ataupun regional adalah suhu, kelembapan, dan cahaya matahari . sedangkan faktor yang mempengaruhi ketiga hal tersebut adalah penyinaran matahari, suhu udara ,kelembapan udara, dan presipitasi serta angin. akan tetapi presipitasi terkadang sering dianggap sebagai faktor yang paling dominan. Prisipitasi sendiri dapat berupa curah hujan, embun ataupun salju. Oleh karena itu ada cara pembedaan iklim yang didasarkan pada besar kecilnya curah hujan maupun persebarannya sepanjang tahun. Dalam klasifikasi iklim sendiri terdapat beberapa ahli yang mengklasikasikan iklim seperti schmidthferguson, koppen, Thornwhite dan lain sebagainya. Sedangkan di Indonesia pembedaan iklim yang paling populer adalah sistem Schmidt-Ferguson. Berdasarkan sistem ini iklim dibedakan menjadi beberapa tipe. pembedaan tipe iklim didapatkan dari perbandingan jumlah bulan basah dan jumlah bulan kering dalam kurun waktu satu tahun di daerah yang bersngkutan.Perbedaan iklim sendiri akan dapat menyebabkan perbedaan variasi formasi hutan yang cukup besar. Seperti halnya daerah yang memiliki iklim basah atau sangat basah akan terbentuk hutan yang rapat, terdaptnya banyak species, dan akan hijau sepanjang tahun serta akan tumbuh tumbuhan ephiphit. hal itu berbanding terbalik dengan daerah yang beriklim kering di daerah tersbut akan banyak dijumpai tumbuhan yang menggugurkan daunnya pada saat musim kemarau, dan vegetasi yang ada memiliki sedikit species, kurang rapat dan banyak tumbuhan berduri. 

  2. Faktor edafik faktor edafik adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi tanah sebagai media pertumbuhan vegetasi. faktor faktor edafik yang secara langsung berhubungan dengan vegetsai hutan adalah komposisi tanah, kelembapan tanah, suhu tanah, dan keadaan air tanah. Kemudian dari empat faktor yang ada itu ,akan menyebabkan perbedaan formasi didalam hutan. hutan yang tumbuh di tanah pasir akan berbeda dengan hutan yang tumbuh di tanah kapur. Semisal hutan yang tumbuh di atas gambut, tanah gambut memiliki pH rendah atau dapat dikatakan tanah tersebut bersifat asam, maka hutan yang tumbuh diatasnya juga akan memiliki ciri khas tersendiri, dibandingkan dengan hutan yang tumbuh di atas tanah yang memiliki nilai pH yang lebih tinggi. 

  3. Faktor fisiografik faktor fisiografik adalah faktor yang sangat menentukan bentuk dan strutuktur dari permukaan lahan dan iramanya, serta perubahan perubahan kondisi yang progresif selama ini. faktor fisiografik yang secara langsung berhubungan dengan formasi hutan adalah topografi atau kelerengan, konfigurasi lapangan, ketinggian tempat dari permuaan laut, dan keadaan penutupan vegetasi. Sedangkan perubahan irama dinyatakan dalam perubahan perubahan musiman dari permukaan air tanah atau pengaruh pasang surut air laut untuk daerah berpantai. Jikalau dibandngkan antara perubahan irama dan perubahan progesif maka pengaruh yang terbesar akan dihasilkan oleh perubahan progresif. Perubahan Progresif sendiri adalah perubahan yang dapat terjadi sebagai akibat dar erosi, penggembalaan ternak yang berlebihan, dan lain sebagainya. 

  4. Faktor biotik faktor biotik adalah faktor yang berkaitan erat dengan perilaku dari hewan, tumbuhan dan manusia di suatu daerah. Jika hal ini terjadi secara seimbang sebenarnya tidak akan terjadi perubahan formasi hutan namun jika hal ini terjadi secara terus menerus dan berangsur angsur dalam kurun waktu yang lama maka perubahan formasi hutan akan nampak. Perubahan Formasi hutan yang diakibatkan tumbuhan adalah adanya benalu atau tumbuhan ephipit serta liana didalam formasi hutan. Sedangkan Akibat yang ditimbulakn oleh hewan semisal adanya serangan penyakit pada hewan liar di hutan dan penggembalaan hewan secara tidak beraturan. Dan faktor biotik Manusia adalah faktor yang mana dapat membuat tanah menjadi kosong dan mampu merubah komposisi jenis hutan akan tetapi dapat pula membuat hutan menjadi menjadi sangat produktif.