Kamis, 12 April 2018

Ilmu Inventarisasi Hutan adalah salah satu cabang ilmu kehutanan yang membahas tentang metode penaksiran potensi hutan (Daud Malamassam,2009). Tujuan Inventarisasi Hutan adalah untuk memberi gambaran yang jelas tentang potensi dan keadaan hutan. Sasaran Inventarisasi Hutan adalah lapangan, tanah, tegakan dan tumbuhan bawah,sedang apa yang harus dikerjakan dikemudian hari dalam perusahaan disebutkan garis – garis besarnya. Bahan tersebut dipergunakan dalam Penyusunan Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan.

Pengaturan Kelestarian Hutan memerlukan pemisahan hutan ke dalam kelas hutan berdasarkan tujuan pengusahaannya, yaitu :

A.Bukan Untuk Produksi.
Kelas hutan ini adalah kawasan hutan yang karena berbagai – bagai sebab tidak dapat disebabkan untuk penghasilan kayu dan/ atau hasil hutan lainnya. Lapangan – lapangan tersebut dibagi menjadi 4 golongan, yaitu :

Tak baik untuk Produksi (TBP) 
Dalam golongan ini termasuk lapangan – lapangan yang tidak baik untuk penghasilan karena keadaan alamnya, seperti sungai, tebat, rawa, sumber lumpur, bukit – batu dan sebagainya.

Lapangan dengan Tujuan Istimewa (LDTI)
Keadaan dalam golongan ini termasuk alur, jalan rel dan jalan mobil, pekarangan – pekarangan, tempat penimbunan kayu, lapangan penggembalaan ternak yang tetap, kuburan, tempat pengambilan batu, dsb. Yang ada dalam kawasan hutan. Kesemuanya itu ialah lapangan – lapangan yang telah diberi tujuan istimewa yang agak tetap dan yang karena itu tidak disediakan untuk menghasilkan kayu secara teratur.

Hutan Suaka Alam dan Hutan Wisata (SA/HW)
Hutan Suaka Alam dan Hutan Wisata ditunjuk dengan surat keputusan Pemerintah.

Hutan Lindung (HL)
Hutan Lindung ditunjuk dengan surat keputusan Pemerintah.



B.Untuk Produksi
Kawasan hutan ini merupakan lapangan – lapangan untuk menghasilkan kayu  dan / atau hasil hutan lainnya, dalam hal ini yang terpenting adalah penghasilan kayu jati. Disamping itu dihasilkan jenis – jenis kayu lainnya atau hasil hutan lainnya, baik terus menerus maupun untuk sementara waktu sebagai tanaman giliran, terutama lapangan yang tak dapat ditumbuhi jati.  Kelas hutan ini terdiri dari lapangan – lapangan :

1. Untuk Produksi kayu jati
Produksi kayu jati dilakukan dalam suatu perusahaan yang teratur. Dari berbagi bentuk perusahaan yang terpenting disini adalah perusahaan tebang habis ( diikuti dengan permudaan buatan ).  Bentuk Perusahaan lainnya pada waktu ini boleh dikata tak berarti untuk produksi kayu jati. Pembagian seterusnya dari kelompok ini adalah :

1.1 Baik Untuk Perusahaan Tebang Habis
1.1.1 Produktip.
a. Kelas umur I s/d XII (Ku I s/d XII)
b. Masak Tebang (MT)
c. Miskin riap (MR)

1.1.2 Tidak Produktip
a. Lapangan tebang habis jangka lampau (LTHJL)
b. Tanah kosong (TK)
c. Hutan kayu lain.
c.1 Tanaman kayu lain (TKL)
c.2. Hutan alam kayu lain (HAKL)
d. Hutan jati bertumbuhan kurang.
d.1. Tanaman jati bertumbuhan kurang (TJBK)
d.2. Hutan alam jati bertumbuhan kurang (HAJ BK)
1.2 Tak Baik Untuk Perusahaan Tebang Habis (TB PTH)

2. Bukan Untuk Produksi Kayu Jati.
Pada umumnya didalam kawasan hutan jati, lapangan “untuk produksi kayu jati” yang dibicarakan lebih dahulu itu, merupakan bagian yang terbesar. Disamping itu dalam kawasan ini terdapat juga lapangan-lapangan yang tidak dapat dipergunakan untuk produksi kayu jati. Tanah-tanah itu jika mungkin ditujukan buat menghasilkan jenis kayu lain atau hasil hutan lain. Pembagian dalam kelompok inin adalah :

2.1 Tak baik untuk jati (TBJ)
2.1.1 Tanah kosong tak baik untuk jati (TK TBJ)
2.1.2 Hutan kayu lain tak baik untuk jati (HKL TBJ)
a. Tanaman kayu lain tak baik untuk jati (TKL TBJ)
b. Hutan alam kayu lain tak baik untuk jati (HAKL TBJ)
2.1.3 Hutan jati merana (HJM)
a. Tanaman jati merana (TJM).
b. Hutan alam jati merana (HAJM).
2.2 Tanaman jenis kayu lain (TKJL).
2.3 Hutan lindung terbatas (HLT).



Kamis, 08 Maret 2018

Klasifikasi HUTAN

Hutan adalah tempat yang memiliki karakter yang sangat bervariasi. Hal itu terjadi karena adanya faktor faktor yang membentuk hutan . (faktor faktor trsebut dapat dibaca disini). Karena banyaknya faktor yang ada maka akan membentuk hutan dengan kenampakan khusus yang berbeda beda. Maka dari itu untuk mempermudah dalam pembedaaan hutan diperlukannya klasifikasi hutan. Macam macam klasifikasi tersebut meliputi :

1. Menurut Asal
    a. dari biji (hutan tinggi, high forest)
    b. dari tunas(hutan rendah, coppice/low forest)
    c. campuran (hutan sedang, coppice with standart)
2. Menurut Cara Permudaan
    a. hutan permudaan alam (natural regeneration forest)
    b. hutan buatan ( plantation, artificial, man-made forest)
    c. hutan campuran
3. Menurut Komposisi Jenis
     a. Hutan murni (homogen)
     b. hutan campur (heterogen)
4. Menurut Umur
     a. hutan seumur (even-age forest)
     b. hutan tak seumur ( uneven- age forest)
5. Menurut Ketinggian Tempat
     a. hutan mangrove (bakau)
     b. hutan payau (brackish-water forest)
     c. hutan pantai
     d. hutan rawa (swamp/fresh-water fprest)
     e. hutan gambut (peat forest)
     f. hutan dataran rendah
        f.1 hutan tropika humida
        f.2 hutan tropika humida setengah gugur daun
        f.3 hutan muson (gugur daun)
        f.4 hutan sabana
        f.5 hutan belukar dan padang rumput
        f.6 hutan dataran tinggi
        f.7 hutan pegunungan
6. Menurut Tujuan Pengelolaan
    a. hutan produksi
    b. hutan lindung
    c. hutan suaka alam
    d. hutan wisata
    e. hutan serba guna
7. Menurut Kepemilikan
     a. hutan negara
     b. hutan milik (hutan rakyat)
8. Klasifikasi Hutan Dunia
     a. hutan tropika
        a.1 hutan tropika humida
        a.2 hutan tropika humida gugur daun
        a.3 hutan tropika kering gugur daun
        a.4 hutan sabana
        a.5 belukar dan hutan berduri
   b. hutan sub tropika
   c. hutan temperate
      c.1 temperate sedang
      c.2 temperate dingin
   d. hutan daerah kutub
      d.1 boreal
      d.2 sub-kutub
      d.3 kutub

Sebenarnya dalam berbagai kepentingan klasifikasi hutan diatas dapat dikombinasikan antara satu dengan yang lainnya, semisal kombinasi antara klasifikasi hutan menurut cara permudaan dan menurut umur maka kombinasi yang dapat terjadi adalah "hutan buatan seumur", atau kombnasi antara hutan menurut komposisi jenisnya dengan hutan menurut umur kombinasi yang dapat terjadi adalah " hutan seumur satu jenis". Kombinasi ini dapat terjadi asalkan dalam hasil pengkombinasian tidak memunculkan arti yang saling berlawanan. Untuk contoh kombinasi yang salah adalah "hutan primer tanaman" dalam hasil tersebut jelas kurang tepat karena yang namanya hutan primer jelas merupakan bukan hutan tanaman.

sources :

Minggu, 04 Maret 2018

FAKTOR FAKTOR PEMBENTUK HUTAN

Karakter tempat tumbuh hutan akan dapat ditentukan oleh beberapa macam faktor, yaitu faktor iklim, faktor edafik, faktor fisiografik dan faktor biotik. Faktor faktor tersebut selain akan membentuk vegetasi yang tumbuh diatasnya juga akan mempengaruhi hutan dalam mencapai sebuah suksesi klimaks. oleh karena pemahaman mengenai faktor faktor tersebut akan sangat dibutuhkan dalam ilmu kehutanan
.
  1. Faktor iklim faktor iklim berhubungan erat dengan kondisi atmosfer selain itu Kondisi atmosfer juga yang menentukan sifat iklim, baik lokal ataupun regional adalah suhu, kelembapan, dan cahaya matahari . sedangkan faktor yang mempengaruhi ketiga hal tersebut adalah penyinaran matahari, suhu udara ,kelembapan udara, dan presipitasi serta angin. akan tetapi presipitasi terkadang sering dianggap sebagai faktor yang paling dominan. Prisipitasi sendiri dapat berupa curah hujan, embun ataupun salju. Oleh karena itu ada cara pembedaan iklim yang didasarkan pada besar kecilnya curah hujan maupun persebarannya sepanjang tahun. Dalam klasifikasi iklim sendiri terdapat beberapa ahli yang mengklasikasikan iklim seperti schmidthferguson, koppen, Thornwhite dan lain sebagainya. Sedangkan di Indonesia pembedaan iklim yang paling populer adalah sistem Schmidt-Ferguson. Berdasarkan sistem ini iklim dibedakan menjadi beberapa tipe. pembedaan tipe iklim didapatkan dari perbandingan jumlah bulan basah dan jumlah bulan kering dalam kurun waktu satu tahun di daerah yang bersngkutan.Perbedaan iklim sendiri akan dapat menyebabkan perbedaan variasi formasi hutan yang cukup besar. Seperti halnya daerah yang memiliki iklim basah atau sangat basah akan terbentuk hutan yang rapat, terdaptnya banyak species, dan akan hijau sepanjang tahun serta akan tumbuh tumbuhan ephiphit. hal itu berbanding terbalik dengan daerah yang beriklim kering di daerah tersbut akan banyak dijumpai tumbuhan yang menggugurkan daunnya pada saat musim kemarau, dan vegetasi yang ada memiliki sedikit species, kurang rapat dan banyak tumbuhan berduri. 

  2. Faktor edafik faktor edafik adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi tanah sebagai media pertumbuhan vegetasi. faktor faktor edafik yang secara langsung berhubungan dengan vegetsai hutan adalah komposisi tanah, kelembapan tanah, suhu tanah, dan keadaan air tanah. Kemudian dari empat faktor yang ada itu ,akan menyebabkan perbedaan formasi didalam hutan. hutan yang tumbuh di tanah pasir akan berbeda dengan hutan yang tumbuh di tanah kapur. Semisal hutan yang tumbuh di atas gambut, tanah gambut memiliki pH rendah atau dapat dikatakan tanah tersebut bersifat asam, maka hutan yang tumbuh diatasnya juga akan memiliki ciri khas tersendiri, dibandingkan dengan hutan yang tumbuh di atas tanah yang memiliki nilai pH yang lebih tinggi. 

  3. Faktor fisiografik faktor fisiografik adalah faktor yang sangat menentukan bentuk dan strutuktur dari permukaan lahan dan iramanya, serta perubahan perubahan kondisi yang progresif selama ini. faktor fisiografik yang secara langsung berhubungan dengan formasi hutan adalah topografi atau kelerengan, konfigurasi lapangan, ketinggian tempat dari permuaan laut, dan keadaan penutupan vegetasi. Sedangkan perubahan irama dinyatakan dalam perubahan perubahan musiman dari permukaan air tanah atau pengaruh pasang surut air laut untuk daerah berpantai. Jikalau dibandngkan antara perubahan irama dan perubahan progesif maka pengaruh yang terbesar akan dihasilkan oleh perubahan progresif. Perubahan Progresif sendiri adalah perubahan yang dapat terjadi sebagai akibat dar erosi, penggembalaan ternak yang berlebihan, dan lain sebagainya. 

  4. Faktor biotik faktor biotik adalah faktor yang berkaitan erat dengan perilaku dari hewan, tumbuhan dan manusia di suatu daerah. Jika hal ini terjadi secara seimbang sebenarnya tidak akan terjadi perubahan formasi hutan namun jika hal ini terjadi secara terus menerus dan berangsur angsur dalam kurun waktu yang lama maka perubahan formasi hutan akan nampak. Perubahan Formasi hutan yang diakibatkan tumbuhan adalah adanya benalu atau tumbuhan ephipit serta liana didalam formasi hutan. Sedangkan Akibat yang ditimbulakn oleh hewan semisal adanya serangan penyakit pada hewan liar di hutan dan penggembalaan hewan secara tidak beraturan. Dan faktor biotik Manusia adalah faktor yang mana dapat membuat tanah menjadi kosong dan mampu merubah komposisi jenis hutan akan tetapi dapat pula membuat hutan menjadi menjadi sangat produktif.

Senin, 26 Februari 2018

Definisi Hutan, Kehutanan, Tegakan hutan

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan ekosistemnya dan Kekeyaan inilah yang sewajarnya harus dijaga oleh putra dan putri indonesia, karena jika sampai warisan ini rusak akan sangat membutuhkan waktu lama untuk dapat mengembalikan ke dalam kondisi yang semula. Salah satu warisan yang harus di jaga di Indonesia adalah hutan, kita tahu bahwa sekarang ini masalah yang berkaitan dengan hutan banyak terjadi di indonesia, dan masalah ini tidak hanya berada di satu tempat saja melainkan merata hampir ke seluruh indonesia, salah satu contoh masalah yang ada adalah pengalih fungsian hutan menjadi lahan pertanian, atau masalah yang berkaitan dengan penebangan dan pencurian sumber daya hutan, baik itu yang berbentuk flora atau faunanya. Sebelum kita merambah jauh ke masalah masalah yang ada sebagai seorang rimbawan kita harus mengetahui ilmu ilmu dasar yang berkaitan dengan hutan dan kehutanan, hal simpel yang sering terjadi adalah seringnya kita melupakan definisi hutan itu sendiri, dan mirisnya lagi banyak mahasiswa kehutanan yang tidak mengetahui apakah hutan ? dan apakah kehutanan itu ?,,,,,, baiklah, oleh karena itu mari kita ulas lagi pengertian pengertian dasar yang berkaitan dengan hutan dan kehutanan dengan lugas, singkat, tepat dan dapat dengan mudah untuk dipahami serta dimengerti.

Hutan Alam Kalimantan
Sourced : ForumLiputan6
Hutan adalah suatu bentuk tata guna lahan yang lazim dijumapi di seluruh belahan bumi, baik itu di tempat yang memiliki iklim tropis dan subtropis, daerah briklim dingin dan kering, ataupun di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi. Terminologi tentang hutan pertama kali di cetuskan oleh persatuan rimbawan Amirika Srikat (1944) yang mendefinisikan hutan adalah suatu asosiasi tumbuh-tumbuhan yang didominasi oleh pohon-pohonan atau vegetasi bekayu lainnya, yang menempati suatu areal yang cukup luas (Baker, 1950). Sebenarnya para ahli kehutanan sebelumnya telah mengeluarkan pendapatnya mengenai definisi hutan, akan tetapi setelah munculnya terminologi yang dibuat oleh persatuan rimbawan Amirika Srikat ini kemudian definisnya diikuti secara luas oleh rimbawan seluruh dunia.

Dangler (1930) mendefinisikan bahwa hutan adalah kumpulan atau asosiasi pohon pohonan akan merupakan hutan bila vegetasi itu cukup rapat dan menutup areal yang cukup luas sehingga akan dapat membentuk iklim mikro dan kondisi yang khas yang berbeda dengan iklim mikro dan kondisi ekologi dari areal di luarnya. Karena didalam hutan itu sendiri harus ada perbedaan nyata mengenai suhu, kelembapan, penyinaran matahari, angin maupun sifat sifat lapisan atas dari permukaan tanah. dari faktor yang terakhir maka dapat disimpulkan bahwa tumbuhan bawah, seresah dan semua kehidupan fauna atau organisme mikro, juga akan termasuk sebagai anggota masyarakat penyusun hutan itu sendiri.

Sedangkan menurut Undang-undang No.41 tahun 1999 tentang kehutanan, pengertian hutan adalah Suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.

Setelah Diatas dipaparkan beberapa pengertian mengenai hutan, maka pengertian kehutanan itu sendiri adalah suatu sistem yang berhubungan dengan hutan, kawasan hutan dan hasil yang diselenggarakan secara terstruktur guna keberlangsungan kehidupan  di hutan.

Sedangkan pengertian tegakan hutan adalah hutan yang mempunyai karakter yang lebih seragam, baik itu dalam umur, komposisi jenis maupun kenampakan umumnya; misalnya tegakan jati, tegakan pinus, tegakan kelas umur I dan sebagainya.

Dalam ilmu kehutanan, hutan itu di bagi dalam tiga bagian yang meliputi bagian diatas tanah, dipermukaan tanah dan bagian di dalam tanah. Bagian diatas tanah dibedakan antara tajuk tajuk pohon, batang kayu dan tumbuhan bawah. Bagian permukaan tanah (ground cover) terdiri atas semak, rumput rumputan dan seresah (forest floor). Sedangkan bagian yang berada didalam tanah ditempati oleh seluruh akar vegetasi hutan, dan hingga kedalaman tertentu merupakan media tempat tinggal beberapa spesies binatang.

Okeee,,, cukup sekian dulu coret coretan hari ini,,,jika ingin mengetahui dan belajar bersasama mengenai hutan dan kehutanan tolng tinggalkan coretan sobat di kolom komentar yang ada. terima kasih semoga bermanfaat.

sources artikel :